
STKIP Melawi Dan IKIP PGRI Pontianak Jalin Kerjasama
Nanga Pinoh, SP - Ratusan wisudawan memenuhi lapangan Kampus STKIP Melawi, Selasa (17/11). Berbeda dengan wisuda tahun lalu, wabah Covid-19 yang masih melanda membuat acara wisuda hanya dihadiri civitas STKIP Melawi dengan penerapan protokol kesehatan. 198 mahasiswa STKIP Melawi mengikuti wisuda angkatan V tahun akademik 2020-2021.
Demi protokol kesehatan, prosesi wisuda digelar dalam dua sesi. 100 wisudawan dari lima program studi pada sesi kedua dan 98 wisudawan dari prodi PGSD.
Ketua STKIP Melawi, Septian Peterianus mengatakan dengan kondisi masih mewabahnya Covid-19, wisuda hanya dibatasi maksimum 200 wisudawan saja. Itupun digelar dalam dua sesi sebagai bentuk dukungan penerapan protokol kesehatan.
"Sebenarnya bisa lebih 300 orang, tapi ada yang memilih menunggu agar bisa wisuda setelah pandemi. Karena dalam wisuda kali ini, orang tua tidak ikut mendampingi, agar bisa dilakukan penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Walau lebih sedikit yang hadir, Septian menyebut ada beberapa keistimewaan dalam wisuda tahun ini. Diantaranya, semua prodi kini telah bisa meluluskan mahasiswanya, seperti Prodi Fisika serta Matematika.
"Artinya kini semua prodi siap bersaing. Selain itu, dua prodi itu seluruhnya selesai tepat waktu. Tuntas dalam delapan semester. Tidak ada yang diatas empat tahun," katanya.
Bagi Septian, targetnya sejak ia memimpin STKIP Melawi agar mahasiswa bisa lulus dalam delapan semester. Ini menjadi bentuk daya saing agar SDM yang dilahirkan juga kompetitif.
"Sekarang memang diperketat. Kenapa mahasiswa bisa cepat selsai? Yang pertama saya lakukan memangkas masa ujian. Sekarang cukup ujian proposal dan skripsi. Dulu tiga kali ujian. Pembimbing nya juga lebih intens," jelasnya.
Septian turut mengingatkan para wisudawan tak lagi berpikir dirinya orang pedalangan atau orang kampung atau kuliah hanya di kota kecil. Dengan digaungkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) orang kampung pun bisa mengajar dimana saja, bahkan Malaysia atau Singapura.
"Karena kita sekarang dituntut juga kompetisi global dan persaingan global. Kita bisa bertahan jika kita survive. Sekarang bisa dilihat perubahan kampus ini. Yang lulus dalam seleksi CPNS pun semakin banyak," katanya.
Terpisah, Ketua Senat STKIP Melawi, Ason menilai wisuda kali ini memang sangat berbeda akibat situasi Covid-19. Hanya, tentu makna wisuda tidak berkurang.
"Dengan banyaknya wisudawan kali ini STKIP bisa menyiapkan sumber daya manusia yang penting bagi kualitas SDM di Melawi. Membuka akses bagi masyarakat Melawi untuk mengenyam pendidikan tinggi," katanya.
Dilanjutkan Ason, keberadaan perguruan tinggi di daerah tentunya turut mengangkat citra daerah tersebut. Karenanya ia berharap Pemkab bisa menyadari keberadaan kampus di wilayahnya dan juga ikut memberikan dukungan.
Total 198 wisudawan yang diwisuda terdiri dari 134 wisudawan Prodi PGSD, 33 wisudawan Prodi Penjasorkes, 17 wisudawan Prodi PAUD, 10 dari Prodi Matematika dan 4 dari Prodi Fisika.
Source: www.suarapemredkalbar.com/read/melawi/17112020/wisuda-stkip-melawi-ditengah-pandemi-septian-tetap-terapkan-prokes-ketat